Rabu, 28 November 2012

Surat Cinta untuk Tuhan

saya hanya takut jika tiba pada saatnya nanti, semuanya sudah terlambat.
waktu menunggu saya.
malam saya,
refleksi dia untuk setiap karya,

gk perduli 2 atau 3 tahun lagi,
sehebat apa perasaan itu,
setulus apa cinta itu,

Dia akan runtuh pada saatnya,

Dia akan melebur seperti embun pagi
atau kicau burung kelampis di bulan pebruari.

saya hanya tidak ingin terlupakan,
saat di tiap doaku selalu ada namanya.

T u h a n, peluk dia untuk saya.
bisikkan nada kerinduan sebelum dia tertidur dalam lelapnya dunia

melupakannya adalah hal yg mustahil, tapi mengingatnya adalah hal yg sia2.

dengan sepucuk surat ini, saya tidak pernah tau harus mengirimnya kemana. karena. Surat ini untuk Tuhan. Pencipta sekaligus sahabat pribadi saya,