Jumat, 21 Oktober 2011

X

hari ini 21 mendekati 22 Oktober, Ada perasaan yang beku malam ini. hati yang kaku karena sepi. menggenggam tangan sendiri dan bercanda dengan diriku sendiri. Menunggui perasaan seseorang yang berharap untuk berubah dalam semalam. segalanya mustahil,  tapi tak ada yang lebih indah dari menantinya untuk saat ini. Aku tak mengerti hingga detik ke berapa aku berhenti di satu titik untuk tak memikirkannya lagi. Dirinya yang selalu berada dalam sel otakku dan diriku yang dipenuhi kabut dalam pikirannya, semua jelas sudah. Tapi kaki masih menjejak disana, menginjak-injak ketegaran agar bersabar sekali lagi untuk mengharapkannya. Walau kerinduan sudah menjadi kejujuran yang awam.

Tangis yang mesti gugur karena sejarah meledak begitu saja. Dan harus menahannya, perlahan , mengatur nafas hingga akhhirnya beranjak ketenangan lagi.

Tuhan yang selalu mengerti, beberapa malam sudah kuhabiskan dengan-Nya. Doa-doa yang sudah kadaluarsa dan ratapan hingga permintaan yang membosankan telinga-Nya. Tapi malam ini berbeda,
Ada doa hening yang kupanjatkan untukmu, air mata yang memohon keberadaanmu untuknya

Selasa, 18 Oktober 2011

Kamu..

Hari ini oktober 19, Ada segenggam perasaan yang ingin ku urai bersama air laut hingga akhirnya harus tenggelam di dasar kepalaku lagi. Hidup ini adalah sistem dan program, tapi aku tak menemukan satupun sistem saat bersamamu, tidak juga dengan program. Tapi, kehilangan ! Ada kamu yang berpamitan untuk pergi, ada mata yang selalu basah karena kamu....kamu, dan sekali lagi kamu

Aku harap Sistem yang menemukanku untukmu, bukan sembunyi lagi, atau menghilang di bayangan hitam tembok rumahmu.. Ada hati yang mesti terisi. ada kepala yang harus memikirkan, dan ada roh yamg harus menjelma. aku ingin kamu ada, Utuh dan bukan lagi merasuk. tangan yang menggenggam dan mata yang berbinar karena benar ada kamu di depanku.

Jumat, 07 Oktober 2011

Bayangan....

Hari ini 8 oktober, bayangan itu hadir dan menari-nari dalam kepalaku
tak kulihat ada senyum atau tangis dalam air wajahnya, monoton tak berarti harus selalu diam. tapi dengan segumpal memori tentangnya cukup untuk membuatku menangis dan tertawa cekikikan....Gila, ya memang !!!

Telepon berdering dan menyambungkanku dengan teman lamaku, tertidur disana - pulas kita bercerita dalam mimpi. Atau kita bermimpi saat bercerita...tak ada bedanya. Dia bertanya tentang bayangannya dengan sangat tajam dan detail. aku takut dia tau segalanya. karena aku masih memikirkan bayangan itu. bermandikan lamunan, kuteropong sandi pengilhaman untuk diam dan tak berkutik pada sebuah obrolan.

Andai saja ia tau jika sebenarnya bayangan itu yang membenamkanku dalam dunianya, eksotis, maya dan merindukan.... sekali lagi kuakui tak sedikitpun aku mampu melupakannya, Sang bayangan yang merajai induk cerebrumku, mengikis setiap jentik kebranianku yang lelah untuk berlari, yang lelah untuk menunjukkan diri....Maaf, dunia ini sudah mati tanpa dia.Teman