Jumat, 18 Oktober 2013

Kenangan

Bangku-bangku kosong, yang berdecit ketika dipindahkan
Drama kami, drama kita, dengan tangis kecil dan suara yang menggetarkan hati
Malam dengan butir doa dan harapan, ketika kita berdua menyentuh kaki Tuhan
Dan satu lagi, hujan yang mengguyur perlahan, begitu mendamaikan

Mengapa saya merasa itu seperti kemarin?

Tuhan, yang memeluk doa-doa hambanya
Saya tidak mengerti dengan kehidupan ini
Tidak ada lagi doaku yang ingin Engkau kabulkan, seperti dulu
Saya hanya ingin hidup seperti kehidupan yang ia jalani

Tawa kami, Tangis kami
akan melebur dan diaduk menjadi adonan, yang kami sebut sebagai "Kenangan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar